Artikel Praktikum DPKP Ginomgom Adriel Pakpahan

      RESUME JURNAL
 Partisipasi Kelompok Tani dalam Kegiatan Penyuluhan Pertnian di Desa Kanonang Lima,Kecamatan Kawangkoan Barat
Oleh
GINOMGOM ADRIEL PAKPAHAN
17/409543/PN/14931
               
        Salah satu cara untuk mengembangkan dan mendukung usaha tani adalah memberikan informasi dan inovasi kepada para petani. Petani dapat memperoleh informasi tersebut dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) melalui kegiatan penyuluhan pertanian. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk merevitalisasi penyuluhan, dan salah satu strategi dalam program tersebut adalah memberdayakan petani melalui Gapoktan. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) adalah kumpulan dari beberapa kelompok tani yang mempunyai kepentingan dan tujuan dalam mengembangkan komoditas usaha tani tertentu. Keberadaan Gapoktan di Desa Kanonangan Lima Kecamatan Kawangkoan tidak selalu berjalan dengan baik, masih terdapat beberapa hambatan yang dihadapi dalam pengembangan Gapoktan. Dari hasil penelitian awal, hambat tersebut baik dari segi kegiatan unit usaha dalam Gapoktan maupun dari penyuluh pertanian dan kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya mendukung perkembangan dari Gapoktan. Untuk itu diperlukan suatu kajian mendalam mengenai peran penyuluh pertanian dalam pengembangan Gapoktan di Desa Kanonang Lima, Kecamatan Kawangkoan Barat.
       Penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai pendidikan non-formal yang ditujukan kepada petani dan keluarganya (sasaran langsung) dengan tujuan jangka pendek untuk mengubah perilaku termasuk sikap, tindakan, dan pengetahuan kearah yang lebih baik, serta tujuan jangka panjang untuk meningkatkan kesejahtaraan masyarakat petani. Dengan adanya layanan penyuluhan pertanian, jurang pemisah antara temuan peneliti dengan petani menjadi tidak ada. Dalam suatu penyuluhan pertanian diperlukan adanya pastisipasi aktif dari petani sehingga nantinya petani dapat memperoleh manfaat dari kegiatan penyuluhan tersebut. Partisipasi petani merupakan keikutsertaan petani baik secara individu maupun kelompok dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam bidang usaha pertanian. Partisipasi tersebut dapat berupa menghadiri pertemuan dan mengajukan pertanyaan kepada PPL. Apabila ditinjau dari segi motivasinya, partisipasi dapat terjadi karena tiga hal, yaitu takut/terpaksa (karena perintah dari atasan), ikut-ikutan (didorong oleh rasa solidaritas yang tinggi), dan kesadaran (hadir karena kemauan sendiri).
   Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan partisipasi kelompok tani dalam kegiatan penyuluhan di Desa Kanonang Lima Kecamatan Kawangkoan Barat. Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan ilmu pengetahuan bagi penyuluh pertanian di Desa Kanonang Lima Kecamatan Kawangkoan Barat. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan yang dilaksanakan di Desa Kanonangan Lima Kecamatan Kawangkoan Barat Kabupaten Minahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu dari satu Gapoktan di desa tersebut ada empat kelompok tani, yang diambil hanya dua kelompok tani yang menonjol, yaitu kelompok tani Esa Lalan dan kelompok tani Esa Ate. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, dimana metode mendeskripsikan partisipasi kelompok tani dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
       Berdasarkan hasil penelitian terdapat satu anggota dari kelompok tani Esa Lalan dan empat anggota dari kelompok tani Esa Ate yang tidak hadir dalam kegiatan penyuluhan. Ketidakhadiran kebanyakan dikarenakan mereka memiliki pekerjaan lain seperti tukang ojek dan penjaga kios. Sementara itu, apabila ditinjau dari keaktifannya dalam penyuluhan, maka kelompok tani Esa Lalan memiliki 52,38 persen (11 dari 21 anggota) yang aktif dalam penyuluhan (memberi masukan atau pendapat) dan kelompok tani Esa Ate memiliki 25 persen (5 dari 20 anggota) yang aktif dalam penyuluhan. Keaktifan memberi masukan atau pendapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masing-masing anggota, dimana sebagian besar tingkat pendidikan anggota kelompok tani Esa Lalan adalah SMA sedangkan tingkat pendidikan anggota kelompok tani Esa Ate didominasi oleh tingkat SMP.
      Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelompok tani Esa Lalan tergolong pada kategori yang aktif, hal ini dilihat dari keaktifan anggota kelompok tani dalam kegiatan penyuluhan. Adapun saran dari penulis adalah perlu adanya peningkatan peranan penyuluhan pertanian terhadap kedua kelompok tani tersebut.
               

       Referensi: Koampa, M.V., Benu Olfie L.S., Martha M Sendow, dan Vicky R.B. Moniaga. 2015. Partisipasi Kelompok Tani Dalam Kegiatan Penyluhan Pertanian di Desa Kanonang Lima, Kecamatan Kawangkoan Barat. AGRI-SOSIOEKONOMI 11 (3A): 19-32.

Komentar

  1. Firman Bayu Andika W (17/409542/PN/14930)
    • Sumber Teknologi/Ide:
    dari resume jurnal diatas terdapat beberapa sumber ide yaitu: pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk merevitalisasi penyuluhan pertanian, memberdayakan petani melalui Gapoktan.
    • Sasaran:
    sasaran dari resume ini adalah kelompok tani
    • Nilai Pendidikan
    Nilai pendidikan yang dapat diambil adalah dengan adanya penyuluhan akan mengembangkan pembangunan pertania dengan cara meningkatkan kualitas petani dengan pemberian informasi dalam menangani berbagai permasalahan yang dihadapi.
    • Importance: jurnal yang disajikan cukup penting untuk petani karena dengan aktif di kelompok tani akan membuat petani mendapatkan info dan penemuan yang bermanfaat untuk perkembangan produksinya
    • Timelines : Jurnal yang disajikan masih tergolong baru sehingga masih dapat dinikmati.
    • Proximity: jurnal yang disajikan dekat dengan petani dan mengajak petani supaya aktif
    • Conflict: di dalam jurnal ini adanya permasalahan berupa sebagian ide kegiatan unit usaha dalam Gapoktan maupun dari penyuluh pertanian dan kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya mendukung perkembangan dari Gapoktan. Dan perlu diadakan kajian supaya perkembangan gapoktan berjalan sesuai keinginan.

    BalasHapus
  2. Importance : Salah satu cara untuk mengembangkan dan mendukung usaha tani adalah memberikan informasi dan inovasi kepada para petani. Petani dapat memperoleh informasi tersebut dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) melalui kegiatan penyuluhan pertanian.

    Nilai Pendidikan : Dengan adanya layanan penyuluhan pertanian, jurang pemisah antara temuan peneliti dengan petani menjadi tidak ada. Dalam suatu penyuluhan pertanian diperlukan adanya pastisipasi aktif dari petani sehingga nantinya petani dapat memperoleh manfaat dari kegiatan penyuluhan tersebut.

    Sasaran : Petani dan Kelompok Tani

    Proximity : Jurnal ini mengajak petani untuk aktif dalam berpartisipasi dalam penyuluhan guna mendapatkan manfaat yang banyak.

    HAFIDH IZZUDIN 14466

    BalasHapus

Posting Komentar