RESUME JURNAL
Media Komunikasi dan Informasi Dalam Menunjang Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Oleh
Media Komunikasi dan Informasi Dalam Menunjang Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Oleh
FENI SUSANTI
17/412835/PN/15157
Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan; Vol.5/No.1, Juni 2017; Ida Ruyadi, Yunus Winoto, dan Neneng Komariah; hlm. 35-48
17/412835/PN/15157
Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan; Vol.5/No.1, Juni 2017; Ida Ruyadi, Yunus Winoto, dan Neneng Komariah; hlm. 35-48
Adanya era reformasi dan kemajuan ekonomi mendorong
beralihnya pembangunan dari pendekatan berbasis sumberdaya menjadi berbasis
masyarakat dengan adanya partisipasi masyarakat didalamnya. Oleh karena itu,
sejalan dengan era reformasi dan kebijakan otonomi daerah, berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 798/Kpts/OT.210/12/94 di
beberapa daerah dibentuk lembaga Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).
Tujuan dari dibentuknya BPTP yaitu untuk mendekatkan pelayanan pengkajian dan
diseminasi informasi kepada masyarakat serta menjaga kesinambungan pengkajian
dan penyuluhan pertanian spesifik lokasi.
Kegiatan
penelitian dan penyuluhan pertanian memiliki peranan penting untuk pembangunan
pertanian karena sebagian besar upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kesejahteraan
yang dimaksud yaitu terkhusus untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.
Kegiatan penelitian/pengkajian pertanian menghasilkan suatu informasi dimana
informasi tersebut selanjutnya akan disampaikan kepada petani melalui kegiatan
penyuluhan pertanian. Dalam penyebarluasan informasi tersebut BPTP Jawa Barat
menggunakan media informasi dan komunikasi ilmiah yaitu brosur dan leaflet.
Beberapa
kelebihan brosur dan leaflet dalam penggunaanya untuk kegiatan penyebarluasan
informasi melalui kegiatan penyuluhun yaitu dapat menjangkau sasaran yang lebih
banyak dan tersebar jauh jika dibandingkan dengan komunikasi tatap muka. Selain
itu media cetak bisa dibaca berulang kali, sehingga memudahkan pengguna untuk
memahami informasi yang dikandungnya. Namun, dalam penggunaanya brosur dan
leaflet juga memiliki kekurangan yaitu media cetak terkadang tidak efektif
mencapai sasaran karena bentuk penyajiannya tidak sesuai dengan karakteristik
pengguna yang dituju, misalnya informasi untuk petani disajikan menggunakan bahasa
ilmiah. Dapat juga media cetak menjadi tidak bermanfaat karena topik yang
disajikan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Dalam
kegiatannya penyuluh pertanian membutuhkan informasi yang relevan dengan
permasalahan yang ada di lapangan. Tugas seorang peneliti untuk membuat materi
penyuluhan pertanian tidaklah tepat jika menggunakan bahasa yang berbeda dengan
petani karena setiap petani memiliki pengetahuan yang berbeda-beda. Berdasarkan
uraian diatas penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana
penggunaan media komunikasi dan informasi teknologi Pertanian berbentuk brosur
dan leaflet dalam menunjang kegiatan
penyuluhan pertanian”.
Metode yang
dipergunakan penulis dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan jenis
penelitian survey. Adapun yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah suatu
metode yang berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi dalam
situasi sekarang. Penelitian ini membahas mengenai penggunaan media komunikasi
dan informasi yaitu brosur dan leaflet untuk kegiatan penyuluhan pertanian.
Objek atau responden yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penyuluh pertanian
dimana terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan. Berdasarkan hasil
pengolahan data, diketahui bahwa pemanfaatan media komunikasi dan informasi
berupa brosur dan leaflet paling banyak dimanfaatkan di tiga lokasi berbeda yaitu
Lembang, Purwakarta, dan Kabupaten Sumedang dengan frrekueni pemanfaatan selama
5 kali dalam tiga bulan terakhir selama 1-2 jam.
Media komunikasi seperti brosur dan leaflet menurut petugas penyuluh mampu menyajikan
informasi baru yang bisa disampaikan dalam kegiatan penyuluhan, karena hal ini
berkaitan dengan tuntutan peran penyuluh pertanian yaitu untuk selalu well informed terhadap teknologi dan
informasi. Tujuan dari penggunaan brosur dan leaflet ini oleh responden yaitu menambah
pengetahuan dan wawasan terutama yang berkaitan informasi terbaru. Karena
dengan diperolehnya informasi baru kegiatan penyuluhan diharapkan bisa berjalan
menarik dan sesuai dengan tujuan dari kegiatan penyuluhan pertanian.
Dalam aspek
kesesuaian informasi yang diberikan media brosur dan leaflet informasinya
sesuai dengan materi yang dibutuhkan dalam kegiatan penyuluhan. Sedangkan dari
aspek aspek kemutakhiran dan keakuratan informasinya, menurut sebagian besar
responden menyatakan informasi yang terdapat dalam brosur dan leaflet cukup mutakhir
serta akurat. Untuk ketepatan waktu pendistribusiannya sebagian besar responden
menyatakan waktu pendistribusiannya sudah tepat sehingga dapat menambah
pengayaan responden pada saat melakukan kegiatan penyuluhan. Selain menggunakan
brosur dan leaflet para penyuluh juga memanfaatkan media informasi lainnya
seperti majalah dan jurnal penelitian, laporan hasil penelitian bidang
pertanian, buku teks, surat kabar serta media elektronik maupun media internet.
Adapun mengenai jenis informasi yang biasanya dibutuhkan para penyuluh yaitu
informasi tentang penentuan kebijakan, pengujian lebih lanjut, pengembangan
IPTEK di bidang pertanian, sarana produksi maupun informasi tentang teknologi
lainnya yang dapat menunjang kegiatan penyuluhan.
Seperti yang
telah dipaparkan sebelumnya bahwa penelitian ini mengkaji tentang penggunaan
media komunikasi dalam menunjang para penyuluh di bidang pertanian. Dalam
penelitian ini media komunikasi dan informasi yang diteliti adalah brosur dan
leaflet. Brosur maupun leaflet sebagai media komunikasi memiliki peranan yang
sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu proses komunikasi. Hal ini
juga ditegaskan bahwa media media atau saluran memiliki kontribusi yang penting
dalam menunjang keberhasilan suatu proses komunikasi termasuk dalam hal ini
penyuluhan pertanian. Oleh karena itu, seorang tenaga penyuluh pertanian selain
harus memiliki keterampilan berkomunikasi juga memiliki pengetahuan yang luas
tentang saluran/media komunikasi, sistem sosial, dan budaya yang dimiliki oleh
masyarakat yang menjadi sasaran.
Dalam upaya
mengkomunikasikan informasi hasil penelitian teknologi pertanian, BPTP menerbitkan berbagai jenis media komunikasi dan informasi teknologi pertanian
baik yang bersifat ilmiah seperti jurnal ilmiah, prosiding maupun ilmiah
popular diantaranya adalah brosur dan leaflet. Dalam penelitian ini seorang
ahli bernama Sudiana (1986) menyebutkan bahwa mencapai tingkat sasaran yang
dikehendaki, sebaiknya pesan atau informasi yang akan dikomunikasikan dalam
bentuk media brosur dan leaflet harus dipersiapkan secara matang dengan
memperhatikan sebagai berikut pesan harus direncanakan dan disampaikan dengan
gaya penulisan yang menarik, pesan harus diusahakan dengan
pendekatan-pendekatan yang dapat memungkinkan bertemunya pengertian antara
komunikator dengan komunikan berdasarkan kesamaan pengalaman, diusahakan agar
pesan dapat membangkitkan kebutuhan komunikan (pengguna). Selain itu juga perlu
diperhatikan dalam aspek tentang penggunaan ilustrasi, warna, dan persiapan grafis.
Berdasarkan
paparan diatas dan hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat disimpulkan
bahwa mengenai frekuensi pemanfaatan media komunikasi dan informasi teknologi
pertanian yang berupa brosur dan leaflet oleh tenaga penyuluh pertanian tidak
terlalu sering, namun demikian para penyuluh tetap menggunakan brosur dan
leaflet sebagai salah satu sumber informasi dalam menunjang kegiatan penyuluhan
pertanian. Intensitas pemanfaatan media komunikasi dan informasi teknologi
pertanian berbentuk brosur dan leaflet oleh penyuluh pertanian juga tidak
terlalu tinggi, namun sebagian besar tenaga penyuluh memanfaatkan brosur dan
leaflet dalam menunjang kegiatan penyuluhan pertanian. Terdapat beberapa alasan
tenaga penyuluh pertanian menggunakan brosur dan leaflet dalam menunjang
kegiatannya antara lain faktor kemutakhiran informasi, keakuratan, serta materinya
relevan dengan kebutuhan para penyuluh pertanian. Kemudian mengenai tujuan
penggunaan media komunikasi dan informasi teknologi pertanian yang berupa
brosur dan leaflet yaitu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan tenaga
penyuluh pertanian dalam melakukan tugasnya.
Namun, disamping
itu penggunaan media brosur dan leaflet untuk kegiatan penyuluhan pertanian
tidak terlalu efektif dalam hal efektif dan efisiennya untuk digunakan
dibandingkan dengan pengggunaan media internet, walaupun lebih efektif dalam
hal sasaran dimana dapat menjangkau sasaran lebih banyak. Berdasarkan paparan
diatas dalam penggunaan brosur dan leaflet kurang efektif dalam hal biaya dimana
diperlukannya percetakan yang harus memperhatikan ilustrasi, warna, dan
persiapan grafis. Selain itu juga diperlukannya pendistribusian yang dapat
memerlukan biaya lebih dalam akomodasi.
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Eksanika (2017) dapat diketahui bahwa manfaat
penggunaan internet dalam hal efektif dan efisiennya untuk kegiatan penyuluhan
pertanian yaitu internet sebagai media mencari informasi dengan tanpa batasan.
Segala hal dapat dicari dengan menggunakan mesin pencari ‘search engine’
dengan demikian informasi tentang pertanian dapat dengan mudah didapatkan dan
tidak terbatas pada konteks tertentu. Bebasnya ruang internet sehingga orang
dapat berlalu lalang di dalamnya. Hal ini dapat bermanfaat tidak adanya batasan
usia, jenis kelamin, maupun latas pendidikan dalam mengakses informasi yang
diperlukan. Dengan mesin pencari, pengguna dapat mencari informasi yang diperlukan. Sehingga tidak ada informasi yang terbuang. Informasi dapat digunakan kapan
saja, tidak terkait oleh waktu terbit edisi atau jam program, hanya bergantung
pada kapan pengguna mau mengakses. Namun satu yang menjadi kendala yaitu tidak
semua petani dapat mengopersikan internet dimana diperlukannya penyuluh
pertanian sebagai tenaga terdidik dapat melatih petani mengenai internet, agar
petani dapat mengakses internet dan juga dapat memudahkan para penyuluh dalam melaksanakan
tugas-tugas sebagai penyuluh pertanian jika para petaninya pun bisa mengakses internet.
Daftar Pustaka
Eksanika, P dan S.
Riyanto. 2017. Pemanfaatan internet oleh penyuluh pertanian. Jurnal Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. 1(1): 65-80.
Ruyadi, Ida., Y.
Winoto, dan N. Komariah. 2017. Media komunikasi dan informasi dalam menunjang kegiatan
penyuluhan pertanian. Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan. 5(1): 35-48.
Menurut pendapat saya, dalam ringkasan jurnal tersebut terkandung nilai-nilai penyuluhan seperti sumber teknologi/ide, sasaran, manfaat, nila pendidikan, dan juga terkandung nilai berita. Adapun nilai-nilai tersebut dapat meliputi sebagai berikut, sumber teknologi/ ide yang terdapat dalam nilai penyluhan adalah penggunaan media informasi dan komunikasi ilmia berupa brosur dan leaflet oleh penyuluh pertanian untuk menyampaikan informasi kepada petania yang dirasa dengan media brosur dan leaflet dapat menjangkau sasaran lebih luas dan memudahkan sasaran untuk memahami informasi yang disampaikan karena borosur dan leaflet sebagai bentuk media cetak yang dapat dibaca berulang kali. Sasaran dalam hal ini adalah penyuluh pertanian yang selanjutnya menyalurkan informasi yang didapat kepada pihak petani sebagai pelaku utama. Manfaat yang diperoleh dengan penyuluhan menggunakan media komunikasi seperti brosur dan leaflet adalah petugas penyuluh mampu menambah pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan informasi terbaru seputar pertanian yang akurat sehingga dapat menunjang keberhasilan suatu proses komunikasi penyuluhan pertanian. Nilai pendidikan yang dapat dikembangkan dalam ringkasan junal tersebut adalah kemampuan tenaga penyuluh pertanian selain harus memiliki keterampilan komunikasi dengan baik juga harus memiliki pengetahuan luas mengenai saluran/media komunikasi, sistem sosial, dan budaya yang dimiliki oleh lingkungan sasaran. Sedangkan, untuk nilai berita yang terkandung didalam ringkasan jurnal tersebut, meliputi timelines dimana informasi yang tersaji didalam media komunikasi seperti brosur dan leaflet bersifat baru. Selainitu, dalam ringkasan jurnal tersebut juga terkandung nilai berita importance yaitu informasi yang disampaikan kepada petani brsifat penting karena berkaitan dengan IPTEK di bidang pertanian, sarana produksi maupun informasi teknologi, dan hal lainnya yang dirasa penting bagi peningkatan produktivitas pertanian.
BalasHapus